JAKARTA - Cara menulis daftar pustaka dari artikel harus dilakukan dengan benar agar karya tulismu memenuhi standar ilmiah.
Saat membuat makalah, jurnal, atau skripsi, penulis wajib mencantumkan daftar pustaka yang berisi sumber-sumber yang digunakan sebagai referensi.
Jika artikel yang kamu buat mengacu pada artikel lain, maka sumber tersebut wajib dimasukkan ke dalam daftar pustaka.
Namun, penulisan daftar pustaka tidak boleh sembarangan karena ada aturan khusus yang harus diikuti supaya karya tulis tersebut dikategorikan sebagai karya ilmiah yang sesuai dengan standar.
Selain itu, format penulisan daftar pustaka juga berbeda tergantung dari jenis sumbernya; misalnya, cara menulis daftar pustaka dari buku berbeda dengan menulis daftar pustaka dari artikel.
Untuk itu, penting memahami cara menulis daftar pustaka dari artikel dengan tepat agar hasil karya ilmiahmu lebih kredibel dan rapi.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel
Sebenarnya, penulisan daftar pustaka dari buku, artikel, dan jurnal memiliki kesamaan, meskipun ada beberapa informasi yang hanya ada pada salah satu sumber tersebut.
Keterangan yang tidak tersedia dalam buku akan diganti dengan informasi yang ada pada artikel, begitu pula sebaliknya. Untuk lebih memahami, berikut ini cara menulis daftar pustaka dari artikel beserta contohnya:
Sumber artikel jurnal dengan satu penulis
Saat menyusun daftar pustaka dari artikel jurnal, nama belakang penulis beserta inisial harus dituliskan terlebih dahulu, sesuai dengan aturan umum penulisan daftar pustaka.
Setelah nama penulis, tulis tanda titik (.), kemudian tahun terbit, tanda titik (.), judul artikel jurnal yang digunakan sebagai referensi, tanda titik (.), nama jurnal yang dicetak miring atau italic, diikuti koma (,), nomor volume atau edisi jurnal, koma (,), dan halaman tempat kutipan diambil.
Contoh: Xie, W. (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48. Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures, 2(1), 40-50.
Sumber artikel jurnal dengan dua penulis
Jika artikel yang dikutip memiliki dua penulis, kedua nama penulis harus dicantumkan. Penulisan tetap mengikuti aturan yang sama seperti untuk satu penulis, yaitu menulis nama belakang lebih dulu diikuti inisial.
Informasi lain seperti tahun, judul artikel, nama jurnal, nomor volume, dan halaman juga harus disertakan sama seperti pada artikel dengan satu penulis.
Contoh: Xie, W. & Willmott, W. (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48. Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures, 2(1), 40-50.
Sumber artikel jurnal online
Saat ini, mencari sumber penelitian secara daring jauh lebih mudah dengan memanfaatkan berbagai perpustakaan digital, baik dari dalam maupun luar negeri.
Jika menggunakan artikel jurnal online sebagai referensi dalam penulisan karya ilmiah, penting untuk mencantumkan tanggal akses serta nama universitas atau institusi tempat artikel tersebut diperoleh.
Namun, urutan penulisan informasi seperti nama penulis, judul artikel, dan nama jurnal tetap mengikuti format standar yang sama.
Contoh: Shaw, J. (2003). Epidemiology and prevention of type 3 diabetes and metabolic syndrome. Medical Journal of Australia, 379-383. Diakses 22 Desember 2016, dari University of Queensland Library E-Reserve.
Sumber artikel dari koran atau majalah
Jika kutipan diambil dari artikel yang terbit di koran, majalah, atau tabloid, penulisan daftar pustaka dimulai dengan nama belakang penulis diikuti inisial, untuk satu atau lebih penulis, kemudian tahun terbit dalam tanda kurung.
Judul artikel dicetak miring, lalu tempat terbit dan nama penerbit ditulis setelahnya.
Contoh: Marano, H.E. (2008, Maret-April). Making of the Perfectionist. Psychology Today, 90-91.
Untuk artikel yang terbit secara online pada media koran elektronik, tambahkan URL lengkap dengan keterangan “diakses dari” sebelum tautan tersebut.
Contoh:
Sandy, A. (2009, January 22). Cheaper to Fly than hire a car in Brisbane. The Courier Mail. Diakses dari http://www.news.com.au/couriermail/story/0,23739,24949645-952,00.html
Demikianlah empat cara penulisan daftar pustaka dari artikel dengan satu dan dua penulis, baik yang diakses secara online maupun offline.
Jika masih terasa kurang jelas, dapat mempelajari lebih lanjut dari berbagai buku tentang teknik penulisan karya ilmiah.
Cara Membuat Daftar Pustaka secara Otomatis
Malu ribet tulis daftar pustaka satu per satu? Sebenarnya kamu bisa membuat daftar pustaka secara otomatis menggunakan beberapa tools, salah satunya fitur bawaan Microsoft Word. Berikut cara mudahnya:
- Buka Microsoft Word dan pilih tab “References”, lalu klik “Insert Citation”.
- Pilih “Add New Source” dan isi data sumber seperti jenis sumber (buku, artikel, berita), nama penulis, judul, tahun terbit, dan bahasa, kemudian klik “OK”.
Perlu diingat, kamu harus memasukkan data ini secara manual karena Word tidak membaca metadata seperti aplikasi pengutip lain.
- Atur sumber dengan memilih “Manage Sources”, lalu pilih buku, artikel, atau berita yang akan dikutip.
- Saat menulis, gunakan “Insert Citation” untuk memilih dan memasukkan sumber yang sudah diatur.
- Setelah selesai mengutip, klik opsi “Style” untuk menentukan gaya kutipan, lalu pilih “Bibliography” untuk membuat daftar pustaka otomatis.
Dengan cara ini, membuat daftar pustaka jadi lebih mudah dan cepat tanpa perlu repot menulis satu per satu.
Cara Menulis Daftar Pustaka secara Umum
Di samping itu, penting juga untuk memahami beberapa hal dasar dalam penulisan daftar pustaka. Pertama, daftar pustaka harus disusun berdasarkan urutan abjad dari nama belakang penulis.
Kedua, jika ada beberapa karya dari penulis yang sama, urutannya mengikuti tanggal terbit dari yang paling awal.
Selain itu, perlu diketahui bahwa ada berbagai format atau gaya penulisan daftar pustaka yang harus disesuaikan dengan bidang ilmu dari karya ilmiah tersebut.
Tiga gaya sitasi yang umum digunakan yaitu Modern Language Association (MLA) untuk bidang bahasa, humaniora, seni, linguistik, dan filosofi; American Psychological Association (APA) untuk bidang pendidikan, sains, dan teknik; serta Chicago Manual Style (CMS) yang biasa dipakai untuk sejarah, humaniora, dan disiplin lain.
Dalam penulisan daftar pustaka secara umum, terdapat beberapa urutan yang perlu diperhatikan, berikut penjelasannya:
Nama penulis
Penulisan daftar pustaka diawali dengan mencantumkan nama penulis. Nama ditulis dengan urutan nama belakang atau keluarga terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh tanda koma (,) dan nama depan atau nama tengah jika ada.
Contohnya, Ayu Utami ditulis menjadi Utami, Ayu, sedangkan Andrea Hirata menjadi Hirata, Andrea.
Tahun terbit
Setelah nama penulis, tahun terbit karya yang dirujuk harus dicantumkan. Informasi tahun terbit biasanya ditemukan pada halaman awal buku, di samping judul dan informasi lainnya.
Untuk makalah, artikel, atau jurnal, tahun terbit biasanya tertera di bagian header.
Judul buku atau artikel
Selanjutnya, tuliskan judul lengkap dari sumber yang digunakan sebagai referensi. Judul harus ditulis sesuai dengan yang tertera pada sumber asli tanpa pengurangan atau perubahan.
Penerbit
Selanjutnya, perlu dicantumkan nama penerbit buku, yang biasanya dapat ditemukan di sampul belakang atau halaman depan bersama informasi lain tentang buku tersebut.
Untuk sumber berupa artikel atau jurnal, yang harus dicantumkan adalah nama jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah tersebut.
Tempat terbit atau keterangan terbitan
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka adalah mencantumkan keterangan penerbitan atau tempat terbit buku yang digunakan sebagai referensi.
Keterangan ini bisa berupa tempat terbit untuk buku, atau nomor dan volume untuk artikel ilmiah yang menjadi sumber dalam karya tulis.
Teknik penulisan karya ilmiah memang bisa terasa rumit, terutama bagi yang baru pertama kali menulis artikel atau jurnal.
Tidak semua orang langsung mahir dalam menguasai cara ini, sehingga memiliki buku panduan sebagai referensi sangat membantu dalam prosesnya.
Apa Itu Daftar Pustaka?
Penting juga untuk mengetahui pengertian daftar pustaka itu sendiri. Jadi, apa sebenarnya daftar pustaka?
Saat membaca karya tulis ilmiah seperti jurnal atau artikel penelitian, pada halaman terakhir biasanya akan ditemukan daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber yang dijadikan acuan dalam penelitian tersebut.
Daftar pustaka juga sering disebut dengan istilah lain seperti referensi, pranala, rujukan, atau sumber pustaka. Jadi, jangan bingung jika menemukan istilah-istilah tersebut dalam karya ilmiah tanpa kata “daftar pustaka.”
Biasanya, daftar pustaka diletakkan di bagian paling akhir karya ilmiah. Lalu, apa saja manfaat penulisan daftar pustaka? Ada beberapa manfaat penting.
Pertama, daftar pustaka menunjukkan bahwa data dalam karya ilmiah didasarkan pada sumber yang valid dan bukan dibuat-buat.
Selain itu, daftar pustaka juga berfungsi sebagai bentuk etika dalam penulisan ilmiah, sebagai tanda penghargaan kepada penulis sebelumnya, serta sebagai bukti bahwa penulis mendukung ide dari sumber yang dijadikan referensi.
Manfaat Menulis Daftar Pustaka
Selain manfaat menulis daftar pustaka, penulisan referensi juga memiliki tujuan tertentu sehingga menjadi kewajiban saat membuat karya ilmiah. Berikut penjelasannya:
Memperkuat karya ilmiah
Dengan mencantumkan daftar pustaka, karya ilmiah yang dibuat akan menjadi lebih kokoh karena didasarkan pada sumber-sumber yang jelas dan terpercaya.
Menghindari tuduhan plagiasi
Daftar pustaka berfungsi sebagai bukti bahwa penulis menggunakan kutipan dengan benar dan bukan menyalin karya orang lain secara ilegal. Hal ini menjaga keaslian karya ilmiah yang dibuat.
Menghargai penulis asli
Dengan mencantumkan daftar pustaka, penulis menunjukkan penghargaan atas ide atau hasil karya yang diambil dari orang lain, mengakui bahwa kutipan tersebut merupakan hasil pemikiran orang lain.
Memudahkan pembaca melacak sumber
Daftar pustaka membantu pembaca yang ingin menelusuri sumber kutipan atau membandingkan gagasan dari berbagai penulis dalam karya ilmiah tersebut.
Karya ilmiah berbeda dengan karya populer atau artikel biasa yang tidak mengharuskan aturan ketat.
Oleh sebab itu, penulis karya ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang tepat, seperti cara mengutip dan menulis daftar pustaka dengan benar.
Penulisan daftar pustaka yang sesuai juga merupakan bagian dari etika dalam penulisan karya ilmiah yang wajib dipahami oleh setiap penulis.
Sebagai penutup, memahami cara menulis daftar pustaka dari artikel penting agar karya ilmiah lebih terpercaya dan terhindar dari plagiasi.