Jakarta, 26 Mei 2025 – Dalam mendukung Kebijakan Pemerintah untuk mencapai Swasembada Energi dan transformasi bauran energi 76% Kapasitas berasal dari Energi Baru dan Terbarukan yang tertuang di dalam RUPTL 2025-2034, PLN Enjiniring, sebagai entitas dalam PLN Group, turut berperan aktif dalam proses finalisasi Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT PLN (Persero) dan PT Tujuan Mulia Makmur (TMM) selaku pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batoq Kelo dengan kapasitas 300 MW yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) ini turut dihadiri dan ditandatangani oleh Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PT Tujuan Mulia Makmur, Mr. Li Bin, sebagai bentuk komitmen dalam mendukung transisi energi nasional menuju energi bersih dan berkelanjutan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah; Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto; Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto; Direktur Manajemen Risiko PT PLN (Persero), Suroso Isnandar; Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Adi Priyanto; serta jajaran senior leader PT PLN (Persero) lainnya.
Dalam finalisasi penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) tersebut, PLN Enjiniring memainkan peran penting dalam mendukung proses pengadaan proyek ini, mulai dari penyusunan dokumen perencanaan pengadaan dalam pembuatan dokumen RFP, penyusunan dan review dokumen draft PJBL, penyusunan Harga Perkiraan Evaluasi (HPE), hingga melakukan pendampingan penjelasan teknis, evaluasi teknis dan komersial (sampul 1 dan 2), serta pendampingan dalam proses negosiasi sampai penyusunan finalisasi dokumen PJBL.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, seluruh PLN Group berkomitmen untuk terus menyediakan energi bersih yang ramah lingkungan dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Dengan adanya peningkatan kemitraan strategis antara PLN dan para mitra pengembang, termasuk dalam proyek PLTA Batoq Kelo 300 MW ini, kita akan menghadirkan tambahan kapasitas energi bersih yang mampu mendorong pemerataan serta peningkatan daya guna listrik di wilayah-wilayah seperti Kalimantan,” ujar Darmawan.
Ia menambahkan, melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, Indonesia secara bertahap mulai beralih dari pembangunan ketenagalistrikan berbasis energi fosil menuju pemanfaatan energi baru terbarukan. Langkah ini menjadi pijakan kuat bagi masa depan energi Indonesia yang lebih hijau, berkelanjutan, dan berorientasi pada keberlangsungan lingkungan.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, menekankan bahwa energi yang dihasilkan oleh PLTA Batoq Kelo 300 MW nantinya akan disalurkan melalui jaringan 150 kV, yang akan memperkuat pasokan energi pada sistem kelistrikan Kalimantan.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan mendukung proses ini. “Kedepannya, kami berharap pengembang dapat memenuhi seluruh komitmennya sehingga fase konstruksi dapat berjalan lancar dan PLTA Batoq Kelo dapat mulai beroperasi pada tahun 2030 mendatang,” ujar Wiluyo Kusdwiharto.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, turut menyampaikan komitmen PLN Enjiniring dalam penandatanganan ini, “Keterlibatan kami dalam proyek strategis ini mencerminkan komitmen nyata PLN Enjiniring untuk menghadirkan solusi enjiniring ketenagalistrikan yang andal dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa transisi menuju energi hijau harus ditopang oleh proses yang matang dan profesional, dari hulu hingga hilir. Oleh karena itu, kami siap mendukung penuh setiap tahap proyek PLTA Batoq Kelo 300 MW demi tercapainya target energi bersih nasional,” ujar Chairani.
Melalui keterlibatan aktif ini, PLN Enjiniring sebagai mitra strategis PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional dan percepatan pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) untuk proyek PLTA Batoq Kelo 300 MW ini menjadi bukti nyata kontribusi PLN Enjiniring dalam mendorong pemanfaatan sumber daya energi bersih dan ramah lingkungan di Indonesia.