Bank Indonesia Perluas Jangkauan QRIS ke China dan Arab Saudi, Tingkatkan Kemudahan Transaksi Internasional

Minggu, 08 Juni 2025 | 09:47:51 WIB
Bank Indonesia Perluas Jangkauan QRIS ke China dan Arab Saudi, Tingkatkan Kemudahan Transaksi Internasional

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat ekosistem pembayaran digital nasional dengan memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke dua negara baru, yakni China dan Arab Saudi. Langkah ini merupakan bagian dari strategi BI untuk meningkatkan kemudahan dan keamanan transaksi lintas negara serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara global.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa perluasan QRIS ke China dan Arab Saudi merupakan kelanjutan dari kesuksesan penerapan QRIS di beberapa negara Asia Tenggara dan Jepang. “QRIS saat ini sudah dapat digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bahkan, sejak 17 Agustus lalu QRIS sudah bisa dipakai untuk transaksi di Jepang. Kini kami tengah menyiapkan uji coba di China dan Arab Saudi sebagai langkah strategis memperluas jangkauan pembayaran digital Indonesia,” kata Perry Warjiyo di Jakarta.

QRIS sebagai Inovasi Pembayaran Digital Nasional yang Mendunia

QRIS merupakan standar pembayaran digital yang dikembangkan BI untuk menyatukan berbagai sistem pembayaran menggunakan kode QR dalam satu platform yang terintegrasi. Sejak diluncurkan, QRIS telah mempercepat adopsi transaksi non-tunai di Indonesia dan menjadi salah satu inovasi pembayaran digital yang diakui dunia.

Menurut Perry Warjiyo, pengembangan QRIS tidak hanya bertujuan untuk mempermudah transaksi domestik, tetapi juga untuk membuka akses bagi pelaku usaha dan wisatawan Indonesia dalam melakukan pembayaran di luar negeri secara praktis dan aman.

“Dengan perluasan QRIS ke pasar internasional, kami berharap UMKM dan pelaku bisnis Indonesia bisa semakin mudah menerima pembayaran dari konsumen asing, terutama di negara-negara mitra strategis seperti China dan Arab Saudi yang memiliki potensi ekonomi besar,” jelas Perry.

Potensi Ekonomi dan Sinergi Regional Melalui QRIS Internasional

Ekspansi QRIS ke China dan Arab Saudi ini bukan tanpa alasan. China, sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia dan mitra dagang utama Indonesia, memiliki potensi transaksi digital yang sangat besar. Sedangkan Arab Saudi merupakan pusat ekonomi dan keuangan di kawasan Timur Tengah yang terus berkembang pesat.

“Perluasan QRIS ke dua negara ini membuka peluang besar bagi peningkatan perdagangan dan investasi bilateral,” tambah Perry. Dia juga menekankan bahwa sinergi pembayaran digital akan memperlancar transaksi keuangan yang selama ini terkendala perbedaan sistem dan regulasi.

QRIS internasional diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan pembayaran digital Indonesia dengan ekosistem keuangan global secara seamless. Dengan demikian, wisatawan dan pelaku bisnis dari kedua negara dapat melakukan transaksi dengan mudah tanpa harus menggunakan mata uang asing secara fisik.

Uji Coba dan Tantangan Implementasi QRIS di China dan Arab Saudi

Bank Indonesia saat ini tengah melakukan uji coba teknis untuk memastikan QRIS dapat berfungsi secara optimal di kedua negara tersebut. Uji coba ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan, penyedia layanan pembayaran, serta regulator di China dan Arab Saudi.

“Kami melakukan sejumlah pengujian teknis untuk memastikan kompatibilitas QRIS dengan infrastruktur pembayaran digital di China dan Arab Saudi, serta mengatasi hambatan regulasi yang mungkin muncul,” jelas Perry.

Selain tantangan teknis dan regulasi, Bank Indonesia juga berfokus pada aspek keamanan dan perlindungan konsumen agar transaksi menggunakan QRIS dapat berlangsung dengan aman dan terpercaya di luar negeri.

Dampak Positif bagi Pelaku UMKM dan Pariwisata Indonesia

Penerapan QRIS di luar negeri diperkirakan akan memberikan dampak positif yang besar bagi pelaku UMKM dan sektor pariwisata Indonesia. Dengan QRIS, para pelaku usaha kecil dan menengah dapat menerima pembayaran dari wisatawan asal China dan Arab Saudi tanpa harus memiliki rekening di luar negeri atau menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing.

“Ini akan sangat membantu UMKM Indonesia yang ingin memperluas pasar internasional. Sistem pembayaran yang mudah, cepat, dan transparan tentu akan meningkatkan daya saing mereka,” kata Perry Warjiyo.

Sektor pariwisata pun mendapat manfaat signifikan, mengingat jumlah wisatawan dari China dan Arab Saudi yang terus bertambah setiap tahun. Adanya QRIS akan mempermudah wisatawan dalam melakukan pembayaran di tempat-tempat wisata, restoran, dan toko oleh-oleh, tanpa repot menukar uang tunai.

QRIS Sudah Digunakan di Beberapa Negara ASEAN dan Jepang

Sebelumnya, Bank Indonesia telah berhasil melakukan ekspansi QRIS ke beberapa negara tetangga di Asia Tenggara. Malaysia, Singapura, dan Thailand menjadi negara pertama yang mengadopsi sistem pembayaran ini, menjadikannya regional payment gateway yang praktis bagi masyarakat dan pelaku bisnis.

“Sejak diimplementasikan di negara-negara ASEAN, kami melihat tren positif dan respon baik dari pelaku usaha dan konsumen,” ujar Perry. “Kemudian, pada 17 Agustus 2025, QRIS juga resmi dapat digunakan di Jepang, membuka peluang baru untuk transaksi pembayaran antara Indonesia dan Jepang,” lanjutnya.

Bank Indonesia Fokus Dorong Digitalisasi Ekonomi Nasional

Menurut Perry Warjiyo, pengembangan dan ekspansi QRIS merupakan bagian dari visi Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi ekonomi nasional. Digitalisasi pembayaran diharapkan mampu meningkatkan inklusi keuangan, efisiensi transaksi, serta transparansi sistem keuangan Indonesia.

“Kami percaya bahwa pengembangan infrastruktur pembayaran digital yang handal akan menjadi fondasi penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital dan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Perry.

Bank Indonesia juga terus berkomitmen meningkatkan literasi dan edukasi keuangan digital bagi masyarakat agar penggunaan QRIS dan layanan keuangan digital lainnya dapat optimal dan inklusif.

QRIS Sebagai Solusi Pembayaran Masa Depan

Dengan rencana uji coba QRIS di China dan Arab Saudi, Bank Indonesia menunjukkan langkah progresif dalam memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global. QRIS tidak hanya memperkuat sistem pembayaran domestik, tetapi juga membuka pintu bagi pelaku usaha Indonesia untuk berdaya saing di pasar internasional.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa “perluasan QRIS ke berbagai negara ini adalah bentuk komitmen Bank Indonesia untuk mendorong kemudahan, keamanan, dan efisiensi transaksi lintas batas yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan pelaku usaha Indonesia.”

Ke depannya, pengembangan QRIS internasional diharapkan menjadi salah satu kunci sukses dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan memperkuat konektivitas ekonomi Indonesia dengan dunia. Langkah strategis ini juga menjadi bukti bahwa inovasi teknologi pembayaran digital dapat menjadi tulang punggung ekonomi modern yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini