Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Maluku Utara Perketat Pengawasan Keselamatan Kerja di Sektor Pertambangan Menyusul Rentetan Insiden Kecelakaan

Selasa, 03 Juni 2025 | 08:51:12 WIB
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Maluku Utara Perketat Pengawasan Keselamatan Kerja di Sektor Pertambangan Menyusul Rentetan Insiden Kecelakaan

JAKARTA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengeluarkan imbauan serius kepada seluruh perusahaan pertambangan yang beroperasi di wilayah tersebut agar segera memperketat penerapan protokol keselamatan kerja (safety) di area tambang. Imbauan ini dilatarbelakangi oleh maraknya insiden kecelakaan kerja yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, yang berpotensi mengancam keselamatan para pekerja tambang serta menimbulkan kerugian besar.

Rentetan Kecelakaan Kerja di Sektor Pertambangan Maluku Utara

Dalam beberapa bulan terakhir, sektor pertambangan di Maluku Utara mengalami beberapa insiden kecelakaan yang cukup memprihatinkan. Data yang diperoleh dari Nakertrans Malut menunjukkan adanya peningkatan frekuensi kecelakaan kerja, yang sebagian besar disebabkan oleh kelalaian dalam penerapan standar keselamatan kerja dan kurangnya pengawasan ketat dari pihak perusahaan.

Beberapa insiden yang terjadi melibatkan kecelakaan kerja fatal maupun nonfatal, mulai dari kecelakaan alat berat, longsor di area tambang, hingga kecelakaan kerja akibat kelalaian penggunaan alat pelindung diri (APD). Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi karena potensi risiko kecelakaan yang tinggi di sektor pertambangan dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang cukup besar.

Imbauan Tegas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Maluku Utara, Muhammad Alwi, menyatakan bahwa keselamatan kerja merupakan prioritas utama yang tidak bisa ditawar dalam kegiatan pertambangan. “Kami mengimbau seluruh perusahaan tambang untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan dalam penerapan standar keselamatan kerja. Protokol keselamatan harus diterapkan secara ketat dan konsisten untuk melindungi para pekerja dari potensi kecelakaan,” tegasnya.

Muhammad Alwi juga menegaskan bahwa Dinas Nakertrans akan memperkuat pengawasan lapangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pertambangan. “Kami tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang terbukti mengabaikan standar keselamatan kerja,” ujarnya.

Pentingnya Standar Keselamatan Kerja di Industri Pertambangan

Pertambangan merupakan salah satu sektor yang paling berisiko tinggi terkait kecelakaan kerja, mengingat aktivitasnya melibatkan alat berat, bahan peledak, dan kondisi lingkungan yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, penerapan standar keselamatan kerja yang ketat sangat penting untuk mencegah kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.

Standar keselamatan kerja biasanya meliputi pelatihan keselamatan bagi karyawan, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang lengkap dan sesuai standar, pengawasan rutin atas kondisi peralatan dan lingkungan kerja, serta sistem manajemen risiko yang efektif. Implementasi teknologi seperti sistem monitoring real-time juga semakin banyak diterapkan untuk mengantisipasi potensi bahaya.

Dampak Kecelakaan Kerja di Sektor Pertambangan

Kecelakaan kerja di sektor pertambangan tidak hanya berdampak pada keselamatan pekerja, tetapi juga berimbas pada produktivitas perusahaan dan stabilitas ekonomi daerah. Setiap kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat atau kematian memicu kerugian finansial yang besar, mulai dari biaya perawatan, kompensasi, hingga penghentian sementara operasi tambang.

Selain itu, kecelakaan kerja dapat menurunkan moral pekerja dan menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap perusahaan tambang. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat investasi baru di sektor pertambangan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi regional.

Peran Pemerintah dan Perusahaan dalam Mewujudkan Keselamatan Kerja

Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat, kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan tambang sangat penting. Pemerintah melalui Dinas Nakertrans berperan dalam menetapkan regulasi, melakukan pengawasan dan penegakan hukum terkait keselamatan kerja.

Sementara itu, perusahaan pertambangan harus berkomitmen menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR), serta menerapkan program keselamatan kerja secara menyeluruh. Investasi dalam pelatihan keselamatan, pengadaan APD berkualitas, dan pengembangan teknologi keamanan di lokasi tambang menjadi langkah konkret yang harus dijalankan.

Upaya Preventif dan Edukasi Keselamatan Kerja

Selain pengawasan dan penegakan hukum, edukasi keselamatan kerja juga menjadi aspek penting yang harus ditingkatkan. Nakertrans Maluku Utara berencana menggelar serangkaian pelatihan dan sosialisasi keselamatan kerja bagi pekerja tambang, termasuk pelatihan darurat dan evakuasi kecelakaan.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran para pekerja mengenai pentingnya protokol keselamatan dan kemampuan mereka untuk menghadapi situasi darurat dengan cepat dan tepat.

Harapan dan Tindak Lanjut ke Depan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Maluku Utara berharap dengan penguatan pengawasan, edukasi, dan penegakan standar keselamatan kerja, tingkat kecelakaan di sektor pertambangan dapat ditekan secara signifikan. “Keselamatan kerja bukan hanya kewajiban perusahaan, tetapi juga tanggung jawab bersama antara pekerja, perusahaan, dan pemerintah,” ujar Muhammad Alwi.

Ia juga menegaskan bahwa Nakertrans Malut akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan keselamatan kerja di seluruh lokasi tambang secara berkala agar tidak ada celah yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.

Penguatan keselamatan kerja di sektor pertambangan Maluku Utara merupakan langkah krusial untuk mengurangi risiko kecelakaan yang selama ini masih terjadi. Imbauan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kepada perusahaan tambang adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan.

Dengan penerapan protokol keselamatan yang ketat, pelatihan berkelanjutan, serta pengawasan intensif, diharapkan angka kecelakaan dapat ditekan dan kualitas hidup pekerja tambang di Maluku Utara dapat meningkat. Langkah ini juga akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kepercayaan investor dalam mengembangkan industri pertambangan yang berkelanjutan di masa depan.

Terkini